Harga Telur Naik Menjelang Ramadhan

 

KilasMalang.com -- Sudah sepekan terakhir harga telur di Kota Malang dan sekitarnya semakin meningkat di kisaran Rp 30.000 - 32.000 per kilo. Banyak konsumen ecer di warung-warung yang mengeluh dengan tingginya harga telur.

Hal ini terjadi bukan hanya karena menjelang bulan Ramadhan saja, kebutuhan pokok meningkat dari harga beras, gula, tepung, minyak, hingga telur yang merupakan bahan pokok utama pembuatan kue - kue lebaran. 

"Mendekati bulan puasa, memang pembuatan kue kering mulai dikerjakan sejak saat ini, agar saat lebaran nanti semua pesanan terpenuhi," ujar Ibu Sri (40), pelaku usaha kecil rumahan saat mengolah adonan bahan di rumahnya.

Tidak hanya pelaku usaha rumahan, industri berskala menengah pun berpacu berlomba meningkatkan produksinya. Tak heran jika hal ini yang menyebakan salah satu naiknya kebutuhan pokok industri makanan dan kue.

Akan tetapi naiknya harga telur itu tak hanya disebabkan oleh momen tertentu saja, tingginya harga pakan ternak terutama jagung sebagai bahan pokok pakan ayam menjadi pemicu utama melambungnya harga telur di pasaran. Kenaikan harga pakan meningkat dari Rp 5000 menjadi Rp 9000.

Banyak peternak yang berharap bantuan subsidi pakan ayam, karena rata-rata banyak peternak mandiri yang belum bergabung dengan koperasi pintar peternak telur (PPN) malang. 

Diharapkan dengan subsidi merata akan terjadi kestabilan harga telur di pasar. 

Akan tetapi tidak dipungkiri dengan kenaikan harga telur dipasar membuat para peternak ayam tersenyum gembira. 

"Kami inginnya harga telur naik seperti ini tidak hanya saat jelang puasa saja, karena harga pakan sudah tinggi" sebut Lanjar (51), peternak ayam.

Instansi terkait pun menyiasati naiknya harga kebutuhan pokok dengan mengadakan bazar atau pasar murah di berbagai tempat sebagai salah satu mengatasi tingginya harga bahan pokok. 

Pasar murah menjadi solusi tercepat agar masyarakat bawah bisa mendapatkan harga dasar meskipun secara terbatas. (NS)