KilasMalang.com, Kepanjen, Malang – Forum Grup Diskusi (FGD) diselenggarakan di Aula Lantai 2 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Jum’at (29/8/2025) pukul 08.00 – 11.00 WIB.
Acara ini dihadiri langsung oleh Lurah Kepanjen, Bobby Setya Abdi, S.STP, MM, serta menghadirkan Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, M.Si sebagai pembicara utama, yakni Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya Malang. FGD diikuti kurang lebih 20 peserta perwakilan dari seluruh wilayah Kelurahan Kepanjen.
Dalam paparannya, Dr. Bambang menekankan pentingnya membangun personal branding di era teknologi dan media sosial saat ini. Menurutnya, kecanggihan IT hingga hadirnya Artificial Intelligence (AI) membawa dampak positif sekaligus tantangan. Salah satunya adalah maraknya informasi hoaks yang dapat menyebar luas, bahkan hingga ke skala nasional.
“Dengan kekompakan masyarakat dari unsur terkecil, misalnya di tingkat kelurahan atau bahkan lebih kecil, kita bisa kuat dan mampu menjalani literasi media,” jelas Dr. Bambang.
Ia juga menguraikan bahwa literasi media mencakup kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, menciptakan, serta berpartisipasi dalam komunikasi melalui berbagai bentuk media.
 |
| Dari kanan : Bobby S (Lurah Kepanjen), Dr. Bambang (Tengah), Adi Surasa (Sekretaris Lurah) |
Dalam sesi diskusi, salah satu peserta, Arizal Firmansyah, menyampaikan pertanyaan terkait perhatian pemerintah terhadap SDM masyarakat, khususnya pemuda di tingkat kelurahan. Ia menyoroti bahwa banyak masyarakat memiliki bakat di bidang teknologi namun belum mendapat wadah atau perhatian yang memadai.
Menanggapi hal tersebut, Dr. Bambang menegaskan pentingnya self-branding agar potensi masyarakat lebih terlihat oleh pemerintah di berbagai tingkatan.
 |
| Arizal Firmansyah (warga RT.1 RW.4 yang berkesempatan berkomunikasi dalam diskusi) |
Kegiatan FGD ini berlangsung tertib dan lancar, serta diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat peran masyarakat Kelurahan Kepanjen menghadapi tantangan era digital, khususnya dalam mencegah penyebaran hoaks dan meningkatkan literasi media.
