Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya menjadi panitia, tetapi juga ikut serta menari bersama warga, sehingga suasana menjadi semakin meriah. Selain kuda lumping, ditampilkan pula beragam tarian tradisional lainnya yang dibawakan oleh kelompok seni setempat maupun mahasiswa.
Menurut salah satu mahasiswa PMM UMM, tujuan kegiatan ini adalah untuk melestarikan budaya lokal sekaligus mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. “Kami ingin kesenian daerah tetap hidup di tengah masyarakat, sekaligus menjadi wadah kebersamaan antara mahasiswa dan warga desa,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di halaman RT 17 ini mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak masyarakat yang hadir dan antusias menyaksikan setiap penampilan, bahkan ikut serta menari bersama.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa PMM UMM berharap budaya tradisional seperti tari remo,tari lenso, dan kuda lumping dapat terus dikenal generasi muda, serta memperkuat semangat gotong royong di lingkungan desa.